Meskipun tidak ada batasan yang jelas antara kepribadian normal dan abnormal,
beberapa orang secara terus menerus memiliki pola perilaku yang bermasalah atau
maladaptif. Jika pola-pola ini mengganggu fungsi dan kesejahtraan seseorang,
pola-pola ini disebut “gangguan kepribadian (personality disorder)”.
Gangguan-gangguan ini
biasanya bersifat stabil pada masa dewasa muda dan dapat
bercokol selama bertahun-tahun. Orang-orang seperti ini mungkin sangat curiga,
luar biasa emosional, atau menunjukkan kecemasan yang obsesif (namun mereka
bukanlah orang yang mengalami delusi atau depresi).
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan
mengenali mereka sebagai orang yang bermasalah. Dibawah ini terdapat 10 macam
daftar macam gangguan kepribadian. Gangguan-gangguan ini kadang kala
dikelompokkan kedalam tiga kategori, tergantung pada problem utamanya: curiga, emosional atau cemas.
Mungkin beberapa ciri ini anda jumpai dalam diri anda sendiri, namun itu tidak
berarti anda memliki gangguan kepribadian. Memang semua pola ini bersifat
ekstrem dan secara terus menerus menciptakan beberapa persoalan.
Paranoid
Seorang paranoid sangat mencurigai orang
lain dan beranggapan bahwa orang lain memusuhinya. Ia sangat mudah tersinggung
dan kerap mengalami kesulitan di tempat kerja. Ia senantiasa bersikap curiga
dan menyimpan iri hati, dengki, dendam terhadap pasangan (suami atau istri) dan
rekan kerjanya.
Skizoid
Seorang schizoid senang mengucilkan diri dan umumnya
tidak mengekspresikan perasaannya. Pujian atau kritik dari orang lain tidak
berarti banyak baginya (perlu dicatat bahwa orang-orang ini tidak secara khusus
rentan mengalami skizofrenia, yang merupakan gangguan delusi). Orangschizoid memiliki sedikit teman dan lingkungan
pergaulannya sangat terbatas.
Skizotipal
Seorang skizotipal juga sering menyendiri
yang ekstrim, namun kerap kali bertindak atau berpakaian secara eksentrik.
Sebagai contoh, orang-orang skizotipal bisa saja tertawa pada waktu yang tidak
tepat atau menggunakan pakaian yang tidak cocok dengan musim. Mereka sering
memiliki minat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan sihir, mistisme, horror,
supranatural, atau topic seks yang tidak lazim.
Antisosial
Seseorang dengan kepribadian antisocial
bertindak dengan sangat tidak bertanggungjawab (tidak mempedulikan resiko
tindakannya terhadap orang lain) dan kerap menjadi pelaku tindak criminal.
Sebagai contoh, ketika masih remaja, orang dengan kepribadian antisocial
mungkin sering membolos, berbohong dan mencuri. Individu ini memiliki kebiasaan
berkelahi dan kerap tertarik pada penggunaan obat-obat terlarang. Tidak
tertutup kemungkinan individu ini juga kejam terhadap hewan.
Borderline
(Gangguan Kepribadian Ambang)
Seorang borderline sangatlah emosional
dan sedemikian tidak stabilnya sehingga kerap mengancam atau berusaha bunuh
diri. Orang-orang ini dulunya mungkin pernah mengalami kekerasan fisik atau
penganiayaan seksual dan memiliki identitas dan harga diri yang terluka. Mereka
dapat terlibat dalam perilaku suka makan atau minum tidak terkendali (binge
eating), mengendarai kendaraan dengan ugal-ugalan, dan mempraktikkan seks
bebas.
Histrionik
Seseorang dengan kepribadian histrionic
sangatlah emosional dan selalu mencari perhatian. Individu ini memiliki
kebutuhan amat besar akan pengakuan bahwa dirinya menarik, dan demi memperoleh
pengakuan ini, individu ini cenderung mengenakan pakaian yang mencolok atau
seduktif (menggoda).
Narsistik
Seorang narsistik merasa dirinya
sedemikian pentingnya (pusat dunia), sangat egois dan berusaha memamfaatkan
atau mengambil keuntungan dari orang lain. Ironisnya, individu ini tanpa henti
mencari pengakuan dan perhatian dari orang lain.
Avoidant (Menghindar)
Seseorang dengan gangguan kepribadian
menghindar memiliki sifat sangat pemalu (timid) dan mudah terasa malu. Individu ini
menghindari persahabatan dekat dengan orang lain, Karena mereka gemar
mengkritik diri sendiri (self
critical) dan sangat takut
diabaikan oleh orang lain. Individu ini tersiksa oleh perasaan inferior
(minder) yang parah.
Dependen (Tergantung)
Seorang dependent akan melakukan hampir
segala upaya untuk memperoleh persetujuan orang lain. Ia mungkin menjalin
relasi yang sangat submisif dengan orang lain (saya adalah kesetmu, silahkan
injak saya bila ia membuatmu senang) dan sangat takut ditinggalkan orang lain.
Secara sukarela ia bersedia melakukan tugas-tugas yang tidak menyenangkan
semata-mata demi memperoleh pengakuan dari orang lain.
Obsesif-Kompulsif
Seorang
obsesif kompulsif adalah seorang perfeksionis yang kaku. Orang-orang ini mungkin
bekerja terlalu keras, terobsesi pada detail, dan hampir senantiasa kuatir
apakah segala sesuatunya akan dikerjakan persis menurut cara mereka.
0 التعليقات:
إرسال تعليق